Nice Day for Great Memories

Namaku Eka dan aku memiliki kisah cinta yang memberikanku pelajaran tentang nya.
Mungkin ini bukan sebuah kisah cinta yang hebat seprti di novel - novel romantis, tapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan daripada novel romantis.

Ini adalah kisah cinta ayahku, mereka bertemu saat ibuku bekerja diHotel Jepang saat itu ibuku bekerja direstoran hotel dan ayahku bekerja sebagai supir diBCA. Mungkin ibuku lebih agresif dibanding ayah yang sama sekali selama mudanya belum pernah berpacaran.
Ibu lebih sering mendekatinya dengan alasan tidak ada yang mengantar pulang kerja dan ayah selalu mendengarkan keinginannya. Ketika itu mereka masih berteman dan suatu saat ayah mengajak ibu kerumah nya untuk dikenalkan keluarga.
Dalam kesehariannya ayah memang dikenal sebagai anak yang mandiri,humoris dan tidak pernah berpacaran selama ia lulus tamatan akhirnya.
Ayah mengajak ibu kerumah, dalam beberapa bulan kemudia ayah melamar ibu. Ayah mengetahuinya ibu sudah memiliki 2 org anak, ayah menerima semua itu.

Aku teringat suatu hari ketika aku berusia belasan tahun. Beberapa kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.


Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja. Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”. Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.


Suatu hari ibuku sakit maagh dan dokter bilang maagh nya sudah keronis dan harus dijaga dengan baik, tapi ibuku lebih memilih untuk dirawat jalan karena tidak ingin jauh dari ayah.

Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, bercerita segala hal, memijiti dan becanda membuat rasa sakit ibu tidak terasa. Ayahku tak pernah meninggalkannya, hingga kini ibuku kembali sehat tapi terkadang sakitnya suka kambuh lagi. Hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya.
Karena sudah 2 tahun ini ayah sudah tidak bekerja lagi, ia merasa lelah dengan pekerjaannya dan usianya. Ayahku pernah membelikan ibu sebuah gelang ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? lebih baik uangnya ditabung utk biaya anak sekolah”. Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap terlihat cantik,”. Begitulah pekerjaan ayahku yang begitu setia dan mencintai istrinya, walaupun dalam celotehannya diselingi dengan canda tawa.

Sebaliknya ibu yang sangat mencintai ayah. Ayah memang bekerja di sebuah stasiun tv swasta setiap tahun selalu ditugaskan keluar kota dan hampir jarang dirumah. Suatu saat ayah ditugaskan meliput perang aceh yang konon dulu banyak memakan korban, sebenarnya ibu sangat berat memberi izinnya tp krn tugas kantor akhirnya ibu men ikhlaskan. Selama hampir 4 bln ayah tidak pulang, kabarpun hanya lewat sms dan sesekali tlp.
Saat shlt magrib ku mendengar suara kecil dari do'a ibu "Ya allah, lindungi suami ku dari bahaya,sehatkan badannya dan kembalikan ia seutuhnya ke keluarga kami". Ketika malam harinya ayah tlp dan bercerita hasil liputannya dan saat ayah mengambil gambar ayah hampir tertembak dan ayah lupa menggunakan baju anti peluru. Alhamdulilah ada seorang tentara yang lindungi ayah, ibu rasanya ingin sekali menyuruh ayah pulang. ibu berkata ke ayah "Do'a ibu takkan pernah berhenti untuk ayah",.
Begitu sayang dan cinta nya ibu ke pada ayah.


Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, ka. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”
Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”

===================================================================================

Itulah kisah cinta ayah dan ibuku, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
  dialah pahlawan saya,,penuntun saya dalam melihat masa depan. khususnya mencari pendamping hidup. Love you mamah dan papah... you are the best mother and father together forever..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar